Postingan

Gambar
Pondok Pesantren Al-Muhibbin branjangan Tambak langon Asemrowo Surabaya memiliki ciri khas unik. Di antaranya sangat hati-hati dalam mengajar para santrinya. Misalnya dalam kegiatan mengajar, bekas kapur tulis untuk menulis lafadz Allah dikumpulkan, tidak boleh jatuh ke lantai. “Bekas kapur itu kami simpan sampai sekarang,” kata KH Mas Ali Ja’far, pengasuh Pesantren Al Muhibbin. Menurut beliau kebiasaan sikap ta’dzim (menghormati) bekas kapur untuk menulis lafadz Allah itu merupakan ajaran dari ayahnya, KH Mas Muhammad Nur Muhibbin. Tradisi positif lainnya dari Kiai Mas Muhammad Nur adalah selalu turba ke tengah masyarakat. “Selama abah saya tidak ada undangan ke luar kota, beliau selalu menyempatkan waktu untuk bersosialisasi ke masyarakat kampung sekitar,” kata Kiai Mas Ali Ja’far. Kiai Mas Ali menceritakan bahwa abahnya selalu membawa bingkisan dan air yang sudah diasma’ (didoakan) ketika turba. “Bingkisan itu diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan,” katanya. Sedang...